Definisi akuntansi manajemen ( Management Accounting) menurut beberapa ahli - Menurut Charles T. Homgren (1993),
Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisa,
penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu
masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi.
Menurut Management Accounting
Practices (1993):
Akuntansi manajemen merupakan proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan,
analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial/keuangan yang digunakan
oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu
organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan
pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi manajemen juga
meliputi penyiapan laporan finansial untuk kelompok-kelompok non manajemen
seperti misalnya para pemegang saham, para kreditur, lembaga-lembaga pengawas,
dan kantor pajak.
Definisi Akuntansi Manajemen
Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of
Management Accountant (1994:30) yaitu: Penyatuan bagian manajemen yang
mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan
strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan,
optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak
luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset.
Tujuan Akuntansi Manajemen
Bagian integral dari manajemen yang berkaitan dengan proses identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi yang berguna untuk:- Merumuskan strategi
- Proses perencanaan dan pengendalian.
- Pengambilan keputusan.
- Optimalisasi keputusan.
- Pengungkapan pemegang saham dan pihak luar.
- Pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan.
- Perlindungan atas asset organisasi.
Bidang Akuntansi Manajemen
The American Institute of Certified
Public Accountants (AICPA)
menyatakan bahwa akuntansi manajemen dapat diperluas ke dalam tiga bidang
berikut:
- Manajemen Strategi , yaitu untuk memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis dalam organisasi.
- Manajemen Kinerja, yaitu untuk mengembangkan praktik pengambilan keputusan bisnis dan mengelola kinerja organisasi.
- Manajemen Risiko, yaitu untuk berkontribusi untuk membuat kerangka kerja dan praktik untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola dan melaporkan risiko untuk mencapai tujuan organisasi.
Menururt Chartered Institute of
Management Accountants (CIMA)
menyatakan bahwa seorang akuntan manajemen harus mampu menerapkan
pengetahuan profesional dan keterampilannya dalam penyusunan dan penyajian
informasi keputusan keuangan dan lainnya yang berorientasi sedemikian rupa
untuk dapat membantu manajemen dalam merumusakan kebijakan, perencanaan dan
pengendalian pelaksanaan pengoperasian perusahaan. Akuntan manajemen oleh karena
itu dilihat sebagai “pencipta nilai” diantara para akuntan. Mereka jauh lebih
tertarik melihat ke depan dan mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa
depan organisasi, dari pada rekaman sejarah dan kepatuhan dalam menjaga nilai
standar profesi. Pengetahuan dan pengalaman akuntansi manajemen dapat diperoleh
dari berbagai bidang dan fungsi dalam suatu organisasi seperti manajemen
informasi, perbendaharaan, audit efisiensi, pemasaran, penilaian, penetapan
harga, logistik, dan lainnya.
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi
Manajerial adalah sistem
akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi
untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar
kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan
manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi kontrol.Ada beberapa hal yang disebabkan
karena informasi akuntansi manajemen digunakan dalam sebuah organisasi,
biasanya untuk pengambilan keputusan.
Ciri Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi Akuntansi Manajemen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:- Dirancang dan dimaksukan untuk digunakan oleh pihak manajemen internal organisasi sedangkan informasi Akuntansi keuangan dimaksudkan dan dirancang untuk pihak eksternal seperti kreditur dan para pemegang saham;
- Biasanya rahasia dan digunakan oleh pihak manajemen dan bukan untuk laporan publik;
- Memandang ke depan, bukan sejarah;
- Dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer dan sering kali menggunakan sistem informasi manajemen, bukan mengacu pada standar akuntansi keuangan.